|
Bupati dr H Tigor Panusunan Siregar SpPD ketika memberikan
sambuta pada cara temu ramah dengan pimpinan perusahaan.
|
RANTAUPRAPAT, : Bupati Labuhanbatu dr H Tigor Panusunan Siregar
SpPD meminta company perusahaan perkebunan meningkatkan kepeduliannya terhadap
dunia pendidikan di daerah itu.
Tigor mengatakan, bahwa terbatasnya keuangan
daerah membuat langkah Pemkab Labuhanbatu untuk melakukan perbaikan terhadap
ruang kelas belajar dan meubelair di berbagai sekolah menjadi tersendat.
“Untuk itulah kami mengundang saudara-saudara
ikut memikirkan bagaimana meningkatkan mutu pendidikan di daerah ini”, kata
Tigor pada malam ramah-tamah dengan dunia usaha yang dilaksanakan di pendopo,
Selasa (21/2-12) malam.
Tigor juga berharap dunia usaha dapat memberikan
beasiswa kepada siswa berprestasi seperti yang dilakukan oleh Tanoto
Poundation. “Tanoto Poundation tidak hanya memberikan beasiswa kepada siswa
yang berada di lingkungan perusahaannya, tetapi juga yang berada diluar
perusahaannya”, jelas Tigor.
Berkaitan dengan data sekolah rusak serta siswa
berprestasi itu, Tigor berjanji akan memberikannya kepada perusahaan yang diharapkan
dapat melakukan perbaikan sendiri dan memberikan beasiswa langsung kepada anak
tersebut.
“Kami dapat berikan data, kalau masalah
perehaban sekolahnya silahkan bapak-bapak yang melakukannya sendiri agar tidak
menimbulkan kecurigaan nantinya”, kata Tigor.
Disamping itu, Tigor juga meminta dunia usaha
dapat berpartisipasi kepada pembinaan kepemudaan dan olah raga di Labuhanbatu.
Saat ini, kata Tigor, Poslab tengah berlaga mengikuti kompetisi PSSI Divisi I
Group II di Kisaran Asahan.
Dana untuk mengikuti kompetisi itu sampai
berakhir diperkiarakan mencapai Rp 1,8 milyar, sementara kemampuan Pemkab
Labuhanbatu untuk mensuport pendanaan hanya Rp 500 juta. “Sebagai perusahaan
yang berada di Labuhanbatu sudah selayaknya memiliki rasa kepedulian terhadap
Poslab”, ungkap Tigor.
Sebelumnya, Asisten Pemerintahan Setkab
Labuhanbatu Drs Karlos Siahaan menjelaskan, bahwa pertemuan itu adalah dalam
rangka menyamakan persepsi dan cara pandang Pemkab Labuhanbatu dengan dunia
usaha.
Pemkab Labuhanbatu, kata Karlos, tidak akan
mampu berjalan sendiri tanpa bantuan dari dunia usahan yang diperkirakan
mencapai 60 perusahaan yang terdiri perusahaan perkebunan, perhotelan dan usaha
pribadi.
“Kalau masing-masing perusahaan dapat
menyalurkan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social
Responsibility (CSR), maka permasalahan dunia pendidikan dan
pembinaan kepemudaan/olah raga di daerah ini akan dapat teratasi”, kata
Karlos.
Sementara itu Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa
Sawit Indonesia (GAPKI) Ir Suyanto pada kesempatan itu mengatakan, bahwa saat
ini pihaknya tengah berjuang ke pemerintah pusat agar pajak ekspor CPO (crud
palm oil) yang begitu besar dapat disalurkan kembali ke daerah.
Selama ini, jelasnya, pajak ekspor CPO itu
dikembalikan ke daerah dalam jumlah yang sangat minim, lain halnya dengan bagi
hasil pertambangan minyak. “Oleh sebab itu kami sangat berharap dukungan dari
masing-masing bupati/walikota yang banyak perusahaan perkebunan kelapa sawitnya
agar usaha kami ini dapat terwujud”, jelas Suyanto.
Hadir pada kesempatan itu selain para Pimpinan
Perusahaan BUMN/BUMD, juga dihadiri para kepala badan, dinas dan kantor serta
camat se kabupaten Labuhanbatu.(Tim).