home
Home » » Digimbali Puluhan Warga Petani Sawit Tewas

Digimbali Puluhan Warga Petani Sawit Tewas

Rantauprapat – Sering buat onar mengakibatkan nyawa Muhammad Ali akbar Nasution, berakhir tragis. 24 warga Titi Panjang Dusun Janji Matogu Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhanbatu, menghajarnya hingga semaput.
Menurut warga di sana, aksi hukum rimba itu terjadi, karena sebelumnya pria 38 tahun itu menabrak portal di kampung mereka, Kamis (12/4) lalu. Walau sudah bersalah, tapi Warga Dusun Gunung Sari, Desa Pematang Seleng, Kecamatan Bilah Hulu, Labuhanbatu, itu tidak meminta maaf, malainkan menantang para warga di sana. Informasi yang dihimpun Labuanbatu Terkini.com di lokasi kejadian, saat itu pria beranak satu itu, sedang membawa buah kelapa sawit dari kebunnya, di Dusun Janji Matogu mengendarai pick up BK 8169 XY. Portal (palang jalan) yang didirikan 5 tahun lalu, tepat di persimpangan menuju Dusun Janji Matogu, ditabrak hingga roboh.
“Saya tidak tahu apakah korban sengaja atau tidak menabrak portal itu, namun portal itu tumbang,” ujar Kepala Dusun Janji Matogu, S Rajagukguk (61), Jumat (13/4). Warga yang menyaksikan portal tersebut tumbang, langsung menghentikan laju pick up tersebut. Detik berikutnya, korban dan warga sudah terlibat cekcok mulut. Karena tidak mau minta maaf dan malah melawan, warga jadi emosi dan menghajar korban.
Wajah Muhammad Ali Nasution babak belur. Selain itu, kaki dan tangan korban patah, diduga karena dipukuli dengan benda keras. Usai dikeroyok, korban yang sudah tergeletak dan tak sadarkan diri, ditinggal begitu saja. Melihat Muhammad Ali Nasution tergeletak, beberapa warga lainnya mengabari kejadian itu kepada abang kandung korban, Amin Nasution. Mendapat laporan adiknya dihajar, pria 40 tahun langsung datang ke lokasi.
Amin langsung melarikan korban ke RSU Rantauprapat. Namun sesampainya di RSU Rantauprapat, korban sudah meninggal dunia. “Saya dapat kabar kalau adik saya itu dikeroyok di Dusun Janji Matogu. Ternyata saat saya datang benar adik saya sudah tergeletak di sana,” kata Amin. Sementara Siti (32) istri korban yang ditemui di rumah duka hanya bisa menangis menyaksikan jenazah suaminya. Bahkan sampai jenazah korban dibawa ke pemakaman yang berada di kampung mereka untuk dimakamkan, Siti terus menangis sambil memeluk ketiga anaknya.
Terpisah, Koni Sitorus (51) warga setempat, mengatakan, selama ini korban dikenal warga sering membuat onar. Bahkan menurutnya, Senin 2 April lalu, mengaku pernah melaporkan korban ke polisi. Korban diadukan karena telah memukul anak Koni yang bernama Marudi Dokdi Sitorus (14). Saat itu Marudi sedang bermain bola voli di dusun mereka. Bahkan, kata Koni, korban hampir saja menyetrum anaknya itu dengan alat setrum yang sengaja dibawa dari rumahnya. Kapolres Labuhanbatu AKBP Hirbak Wahyu Setiawan mengatakan, pihaknya belum menetapkan siapa tersangka pelaku peroyokan yang menyebabkan tewasnya korban.
Namun pihaknya mengaku telah membawa 24 warga Dusun Janji Matogu untuk dimintai keterangannya. “24 warga yang dibawa itu hanya untuk dimintai keterangan dan belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka,” ujar Hirbak. Dikatakannya, guna penyelidikan kasus tersebut, pihaknya juga telah mengamankan satu unit mobil pick up bermuatan kelapa sawit milik korban.
“Semuanya masih dalam proses penyelidikan, jadi kita belum bisa banyak memberikan keterangan,” tambahnya. (Zap)
Share this article :