AEK KANOPAN – Ratusan buruh dan
petani yang tergabung dari tiga Kabupaen Labuhanbatu Raya (Kabupaen
Labuhanbatu, Labuahanbatu Selatan dan Kabupaen Labuhanbatu Utara) gagal
menghadang kedatangan PLt Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, di
Kantor Bupati Labuhanbatu Utara (Labura), Selasa (1/5) siang.
Dalam aksi unjukrasa yang digelar
sekaligus memperingati May Day ini, para buruh dan petani sebenarnya mereka
ingin menyampaikan tuntutan mereka yang selama
ini dianggap telah diabaikan oleh pemerintah. Sayangnya, kaum buruh ini
tidak dapat bertemu secara langsung dengan Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho yang
dikawal ketat oleh petugas saat melakukan kunjungan kerja di didaerah Labuhanbatu
Utara.
Ketua Serikat Buruh Seluruh
Indonesia (SBSI- 1992) Daniel Marbun dalam orasinya,
menuntut setiap tanggal 1 Mei dapat dijadikan sebagai hari libur Nasional. Kemudian mereka mendesak supaya upah layak bagi buruh direalisasaikan perusahaan. sebab, menurut meraka sampai hari ini masih banyak buruh yang tertindas serta tidak mendapat upah yang layak.
menuntut setiap tanggal 1 Mei dapat dijadikan sebagai hari libur Nasional. Kemudian mereka mendesak supaya upah layak bagi buruh direalisasaikan perusahaan. sebab, menurut meraka sampai hari ini masih banyak buruh yang tertindas serta tidak mendapat upah yang layak.
Selain itu, massa juga
meminta agar diberikan alat perlindungan kerja (K3) yang layak bagi buruh
serta buruh harian lepas (BHL) yang banyak ditemuai dilahan pereusahaan
perkebunan dijadikan sebagai buruh tetap.
Daniel Marbun menyampaikan,
meskipun mereka sebagai kaum buruh masih tersiksa,
dan terkekang oleh regulasi yang tidak berpihak kepada buruh, mereka tetap akan sportif dalam menyampaikan tuntutan mereka.
dan terkekang oleh regulasi yang tidak berpihak kepada buruh, mereka tetap akan sportif dalam menyampaikan tuntutan mereka.
Dalam waktu yang bersamaan, Ketua
LSM Lentera Ngatan Sidabutar, mengatakan, telah banyak ditemukan upah
buruh yang tidak digaji secara layak, bahkan, pihaknya telah melakukan pendekatan-
pendekatan kepada pihak yang terkait, agar hal itu diperhatikan.
Akan tetapi, kata Ngatan, hingga
detik ini, hati nurani serta pemikiran sebangsa setanah air itu tidak terlintas
dibenak hati para pejabat khususnya pemerintahan setempat.
“Bayangkan saja, mau jadi apa
negara ini tanpa buruh dan petani,” tegas Ngatan.
Sementara itu, Ketua Persatuan Serikat Tani (PERSETAN) Labuhanbatu Raya, Maulana Safi’i dalam orasinya menyampaikan harapannya agar pemrintah dapat menyelesaiakan persoalan sengketa tanah antara masyarakat dengan pihak perusahaan yang banyak ditemuai di Labuhanbatu. Sebab katanya persoalan ini tidak kunjung selesai akibat penanganannya yang lebih berpihak kepada perusahaan.
Sementara itu, Ketua Persatuan Serikat Tani (PERSETAN) Labuhanbatu Raya, Maulana Safi’i dalam orasinya menyampaikan harapannya agar pemrintah dapat menyelesaiakan persoalan sengketa tanah antara masyarakat dengan pihak perusahaan yang banyak ditemuai di Labuhanbatu. Sebab katanya persoalan ini tidak kunjung selesai akibat penanganannya yang lebih berpihak kepada perusahaan.
Dia juga mengatakan, tanggal 1
Mei ini mereka jadikan sebagai momentum bagi kaum buruh dan tani untuk menagih
hak kemerdekaan serta harus bangkit menuntut hak yang dinilai sangat mendasar
dan sangat perlu diperhatikan pemerintah untuk masa yang akan datang.
“Melalui aksi ini, akan dapat
terlihat jelas, tindakan apa yang akan dilakukan pemerintah kedepan dalam
menyikapi tuntutan buruh tani tersebut. Kita lihat saja nanti, apa yang akan
dilakukan pemerintah kedepan, apakah perubahan atau janji- janji manis saja,”
tambahnya.
Setelah menyampaikan orasinya
beberapa orang sebagai delegasi diteriama oleh Sekdakab Labuhanbatu Utara.
Dalam pertemuan yang singkat itu, perwakilan masssa kembali menyampaikan
tuntutan mereka.
Mendengar tuntutan itu, Sekdakab Labuhanbatu Utara Amran Matondang menyampaikan akan menindaklanjuti tuntutan itu. Akhirnya massa buruh dan petani ini membubarkan diri masing-masing menuju kelompok buruh yang mengakomodir mereka.
Mendengar tuntutan itu, Sekdakab Labuhanbatu Utara Amran Matondang menyampaikan akan menindaklanjuti tuntutan itu. Akhirnya massa buruh dan petani ini membubarkan diri masing-masing menuju kelompok buruh yang mengakomodir mereka.