Bupati Tigor Panusunan Siregar mengatakan, Pembangunan Puskesmas
dan peralatan di dalamnya yang menelan biaya sekitar Rp 4 milyar tersebut
merupakan permintaan masyarakat Gunung Selamat agar di daerah itu dibangun
Puskesmas. Pembangunan sarana dan prasaran kesehatan seperti Puskesmas ini,
kata Tigor, merupakan tanggung jawab pemerintah daerah, sementara masyarakat
dituntut untuk turut memelihara dan mengawasinya.
Perlu diingat, tambahnya, tugas pokok Puskesmas adalah upaya
promosi kesehatan (promotif), upaya kesehatan lingkungan, upaya kesehatan ibu
dan anak serta keluarga berencana, upaya perbaikan gizi masyarakat, upaya
pencegahan (preventif) dan pemberantasan penyakit menular serta upaya
pengobatan (kuratif). “Upaya pencegahan penyakit tentu lebih mudah dan murah.
Oleh sebab itu upaya promosi kesehatan agar terus dilakukan ke tengah-tengah
masyarakat”, papar Tigor.
Dengan pemahaman pola hidup bersih dan sehat yang dipromosikan
Puskesmas diharapkan derajat kesehatan masyarakat terutama di tingkat anak-anak
akan semakin membaik. “Kita tidak berharap pola hidup bersih dan sehat itu
dapat tercipta seketika, tetapi akan kita rasakan dalam kurun waktu 10-20 tahun
yang akan datang, karena hanya anak-anak yang kita ajarkan berperilakuk hidup
bersih dan sehat akan tumbuh dewasa pada saat itu”, kata Tigor.
Tigor juga meminta Puskesmas Gunug Selamat dalam melakukan
promosi kesehatan agar bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kecamatan, Desa dan
Kelurahan serta Posyandu. Kerja sama ini, ungkapnya, tentu akan memudahkan
pihak Puskesmas dalam menyampaikan pesan-pesan ke tengah-tengah masyarakat.
Dengan demikian upaya pencegahan penyakit dengan mengubah pola hidup dan pola
pikir masyarakat untuk mengikuti pola hidup bersih dan sehat akan mudah
tercapai.
Pada kesempatan itu Tigor memberikan bantuan sosial untuk
pembangunan masjid Pesantren kepada Pimpinan Pesantren Atthohiriyah Gunung
Selamat. Tigor juga memberikan santunan kepada 70 orang anak yang disunat rasul
yang pembiayaannya dari infaq keluarga dr Tigor.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan dr H Alwi Mujahit Hasibuan
MKes mengatakan, saat ini Puskesma telah didirikan di hampir seluruh pelosok
kabupaten Labuhanbatu. Untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya, kata Alwi,
Puskesmas diperkuat dengan Puskesmas Pembantu serta Puskesmas Keliling.
Pada tahun 2012 jumlah Puskesmas di Labuhanbatu sebanyak 13 unit
dengan ratio terhadap jumlah penduduk adalah 1 : 32.000 penduduk. Hal ini masih
jauh dari target yang diharapkan yakni 1 : 30.000 penduduk dalam artian satu
Puskesmas melayani 30.000 penduduk. “Oleh karena itu Pemkab Labuhanbatu pada
tahun 2012 telah menambah dua unit Puskesmas baru yakni Puskesmas Gunung
Selamat dan Puskesmas Sei Penggantungan di kecamatan Panai Hilir. Dengan
demikian telah tercipta ratio 1 : 28.000 penduduk”, jelas Alwi.
Dijelaskannya, bahwa Puskesmas Gunung Selamat memiliki wilayah
kerja sebanyak 8 desa dengan 2 Puskesmas Pembantu, 3 Poskesdes dan 21 Posyandu.
Puskesmas ini, kata Alwi, dijalankan oleh 20 orang personil yang terdiri dari
Kepala Puskesmas, Tata Usaha dan Pengelola Program/Kegiatan. Puskesmas Gunung
Selamat telah dilengkapi dengan 1 unit Puskesmas Keliling.
Lebih
jauh Alwi mengatakan, bahwa Kabupaten Labuhanbatu sedang dalam proses
assessment untuk memperoleh pendampingan pada program Emas (Expanding Maternal
and Neonatal Survival), yakni suatu program pendampingan dalam rangka
menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir yang didanai oleh lembaga donor
USAID.(Zap)