TIGA MAHASISWA IAIN DIRINGKUS
Polisi Resor (Polres) Labuhanbatu meringkus tiga orang yang
mengaku sebagai mahasiswa yang kuliah di Institut Agama Islam Medan. Mereka
ditangkap karena diduga melakukan pemerasan terhadap Kepala Dinas
(Kadis) Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu Iskandar, sebesar Rp10 juta,
Juma’at (31/5).
Ketiga lelaki yang diamankan polisi itu berisial, MR warga
Desa Sidorukun Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhanbatu, RR warga Kecamatan
Air Zoman Kabupaten Asahan dan PI warga Desa Teluk Dalam Kecamatan Air Batu
Kabupaten Asahan. Informasi diterima, peristiwa dugaan pemerasan itu brawal
sejak Senin (28/5) lalu. Saat itu dua diantara ketiga mahasiswa
yakni, RR dan PI menghubungi telepon selular milik
Iskandar melalui pesan singkat (SMS).
Keduanya mengatakan, mereka akan membuka kasus dugaan
korupsi di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu dengan cara
melakukan aksi demonstrasi besar-besaran di Kejaksaan Tinggi Sumatera
Utara (Kejatisu) dan Polda Sumatera Utara. “Kata mereka jumlah massa yang akan
dikerahkan dalam unjukrasa itu sekitar 200 orang. Sedangkan pimpinan aksi
ada 5 orang,” kata Iskandar, disela-sela pemeriksaan di Mapolres Labuhanbatu,
Juma’t (31/5).
Menurut Iskandar, semula dia tidak begitu merespon pesan
singkat yang dikirim oknum mahasiswa tersebut, namun dirinya malah semakin
sering mendapat pesan singkat dari keduanya. Singkat cerita, keduanya
mengaku dapat mengurungkan niat mereka melakukan aksi unjukrasa, asalkan sewa
kantor buat mereka dibayar korban sebesar Rp20 juta.
“Lalu karena saya merasa diperas, saya melaporkannya ke Polres.
Dari situlah kemudian mereka ditangkap saat sudah memegang uangnya,”urai
Iskandar lagi.
Selanjutnya, kata Iskandar setelah berdiskusi dengan pihak
keplisian, dia menunggu kedatangan kedua oknum mahasiswa itu di depan Gedung
Olah Raga (GOR) Jalan Lintas Umatera Utara (Jalinsum) Rantauprapat. Karena
sebelumnya dia mengaku kepada kedua oknum mahasiswa itu hanya dapat
menyediakan Rp10 juta. Setelah mendengar itu, RR dan PI sepakat menjemput
uang itu ke Rantauprapat. Dan menyatakan, mereka berangkat Kamis (30/5)
malam langsung menuju lokasi yang disepakati di sebuah warung
di depan GOR Rantauprapat. Sedangkan, petugas kepolisian dari Jahtanras
Polres Labuhanbatu sudah turut memantau kedatangan kedua mahasiswa yang
mengenderai Mobil Panther tersebut. “Setelah mereka pegang duitnya sepuluh juta
langsung ditangkap polisi,”ungkap Iskandar. Selanjutnya anggota polisi
melakukan pengembangan. Keduanya mengatakan, mereka kemudian
mengaku memiliki teman berinisial MR warga Sidorukun Kecmatan Bilah
Hulu Kabupaten Labuhanbatu. MR yang mengaku ingin melanjutkan kuliah S2 di
salah satu perguruan tinggi agama di Medan ini pun akhirnya diringkus polisi,
ketika membawa orangtunya berobat di Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat.
Kasubag Humas Polres Labuhanbatu AKP MT ARitonang ketika
dikonfirmasi mengatakan, kasus penangkapan ketiga orang yang mengaku
mahasiswa itu masih dalam pemeriksaan. “Kasusnya masih didalami. Masih
diperiksa di ruang Jahtanras, dan belum bisa di ekspos”katanya singkat (ilc-86)
