RANTAUPRAPAT,(LT)
Kita harus bangga hidup di Indonesia karena kita bisa hidup berdampingan dan saling menghargai satu sama lain antara suku, ras dan agama dalam bingkai NKRI yang berdasarkan Pancasila dan kebersamaan kita ini dipersatukan oleh Pancasila, makanya kita bias hidup rukun dan berdampingan.
Kita harus bangga hidup di Indonesia karena kita bisa hidup berdampingan dan saling menghargai satu sama lain antara suku, ras dan agama dalam bingkai NKRI yang berdasarkan Pancasila dan kebersamaan kita ini dipersatukan oleh Pancasila, makanya kita bias hidup rukun dan berdampingan.
Demikian
dikatakan Bupati Labuhanbatu dr H Tigor Panusunan Siregar, SpPD dihadapan ratusan
jemaat kristiani pada acara peresmian GBI (Gereja Bethil Indonesia) Repolo,
Rabu (19/3) di Tanjung Haloban Kecamatan Bilah Hilir yang dihadiri Wakil Bupati
Suhari Pane, SIP dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Labuhanbatu dr Hj Fitra
Laila, Sp.THT.
Di
Kabupaten Labuhanbatu penduduknya sekitar 530 ribu jiwa 18 persen adalah
nasrani, sebahagian besar muslim dan kehadiran saya sebagai Bupati pada
peresmian gereja ini adalah untuk warga masyarakat yang 530 ribu jiwa itu, kita
merasa bersyukur hidup di Labuhanbatu karena tidak ada pertentangan antara
etnis dan agama, makanya dr Tigor bisa hadir dan berdiri disini, jelasnya.
Tigor
menambahkan, saat ini Pemkab Labuhanbatu sedang giat-giatnya mendorong
anak-anak kita khususnya di bidang pendidikan agar mereka lebih giat belajar
dan meraih prestasi, baik itu pendidikan dunia maupun pendidikan untuk akhirat,
khusus dalam bidang pendidikan dunia, Pemkab Labuhanbatu pada tahun 2014 ini telah
menyiapkan anggaran Beasiswa untuk 1000 orang anak kemanakan kita yang masuk
dan diterima di Perguruan Tinggi Negeri di seluruh Indonesia.
Sedangkan
untuk pendidikan akhirat, Pemkab juga telah melaksanakan program Labuhanbatu
Mengaji di 200 mesjid untuk anak kemanakan kita belajar mengaji selesai sholat
magrib di mesjid-mesjid dan guru mengajinya kita beri honor, demikian juga
untuk anak kemanakan kita umat nasrani telah kita siapkan bekal mereka untuk
akhirat melalui Program Sekolah Minggu yang telah tersebar di 50 gereja yang
dibiayai oleh Pemkab Labuhanbatu termasuk Gereja Bethil yang kita resmikan ini,
kata Tigor menjelaskan.
Wakil
Ketua DPRD Labuhanbatu Aminuddin Manurung, SE dalam kesempatan itu mengatakan
dan mengucapkan terimakasih kepada Bupati dan jemaat gereja yang hadir, “jemaat
gereja yang besar ini dan megah ini jangan sampai kosong, harus diisi oleh
semua gembala yang bernaung maupun gembala yang hadir, sehingga keberadaan GBI
ini benar-benar bermanfaat”, ungkapnya.
Sementara,
BPD GBI Sumut Pdt. Drs. D Manurung sangat mengapresiasi kerja panitia dalam
pembangunan GBI ini dan GBI ini secara resmi berpusat di Jakarta dan mitra
kerja Pemerintah, untuk itu patuhi segala peraturannya dan selalu bergandengan
tangan dengan Pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat.
Sedangkan
Ketua Panitia Pembangunan GBI Pasman Sitanggang dalam laporannya menjelaskan,
bahwa dana pembangunan GBI Jemaat Repolo Tanjung Haloban Kecamatan Bilah Hilir
ini menelan biaya sebesar 1,3 Millyar yang bersumber dari jemaat gereja dan bantuan dari Pemkab
Labuhanbatu, jelasnya.
Turut
hadir mendampingi Bupati Labuhanbatu pada peresmian GBI itu antaralain, Plt.
Sekdakab Labuhanbatu H Ali Usman Harahap, SH, Kakan Kemenag, para Kepala SKPD
di jajaran Pemkab Labuhanbatu dan Camat serta Unsur Muspika Kecamatan Bilah
Hilir.
Teks
Foto :
Bupati Labuhanbatu dr H Tigor Panusunan Siregar, SpPD sedang menandatangani
batu prasasti peresmian GBI (Gereja Bethil Indonesia) Repolo Tanjung Haloban
Kecamatan Bilah Hilir.
