RANTAUPRAPAT, ML : Adanya warga yang
menuding tidak manusiawinya paramedis dan dokter di RSUD Rantauprapat dan juga
adanya pemberitaan yang menyatakan bahwa petugas medis dan dokter tidak
melaksankan tugasnya dengan baik. Saya nyatakan, bahwa tidak benar paramedis
dan dokter di RSUD Rantauprapat terlantarkan pasien.
Hal ini dikatakan
Ketua BKPRMI Labuhanbatu Barani Pane S.PdI pada wartawan di ruang Kelas
II RSUD Rantauprapat, baru-baru ini.
Terkait pemberitaan
di salah satu harian terbitan lokal bahwa
adanya pasien RSUD Rantauprapat pada hari Minggu (8/1) warga Bagan Batu Kab.Rokan Hilir meninggal setelah 8 jam berada di Rumah Sakit yang mengutip pernyataan anak pasien menyatakan tidak ada pengobatan/perawatan terhadap ibunya,
adanya pasien RSUD Rantauprapat pada hari Minggu (8/1) warga Bagan Batu Kab.Rokan Hilir meninggal setelah 8 jam berada di Rumah Sakit yang mengutip pernyataan anak pasien menyatakan tidak ada pengobatan/perawatan terhadap ibunya,
“Itu semua tidak
benar, bahkan berita ini sangat mengejutkan saya selaku warga kota
Rantauprapat”, kata Barani Pane.
Saya berani
menyatakan hal ini, tegas Barani Pane, karena saya pada saat masuknya pasien
tersebut sampai meninggal berada di RSUD tersebut. Berketepatan saya menemani
ibu saya sedang opname di Rumah Sakit tersebut, bahkan satu kamar dengan pasien
yang meninggal.
“Makanya saya berani
katakan, bahwa pemberitaan itu tidak sesuai dengan apa yang saya lihat dan yang
terjadi sebenarnya”, tegas Barani Pane.
Lebih lanjut Barani
menjelaskan, bahwa permasalahan ini bukannya hendak dicampurinya atau ada
keberpihakan pada RSUD Rantauprapat. Sebagai putra daerah, katanya, saya merasa
perlu mengatakan yang sebenarnya, bahwa sejak masuknya pasien tersebut sudah
mendapat perawatan dari dokter jaga di UGD dan mendapat perawatan intensif dari
para perawat yang bertugas.
Masih menurut
Barani, bahwa ia juga ikut membantu memanggilkan perawat ketika ia melihat
pasien dalam keadaan gawat, makanya saya heran kenapa ada pernyataan bahwa
pihak petugas di RSU ditunding tidak manusiawi.
Sementara di tempat
terpisah Kepala RSUD Rantauprapat, Dr HM Nasir Pohan SpB menyatakan kepada
wartawan, bahwa ia juga merasa terkejut dengan adanya pemberitaan yang
menuding tidak profesionalnya RSUD yang ia pimpim.
“Padahal setiap
pasien yang masuk dari golongan manapun tetap mendapat pelayanan dan perawatan
secara intensip sesuai standard operasional prosedur (SOP) dan aturan yang
ada”, jelasnya.
Sedangkan isi berita
yag mengatakan saya tidak bisa dihubungi, saya jelaskan, bahwa pada saat itu
saya sedang melaksanakan tugas sebagai dokter yakni melakukan operasi. Yang
jelas saya tidak pernah mematikan HP kecuali saat melakukan operasi, apalagi
pada wartawan yang ingin konfirmasi, bahkan ketika saya buka HP usai lakukan
operasi tidak ada pesan sngkat yang masuk (SMS) dari wartawan tersebut.
“Makanya, ketika anda
menghubungi saya dan menanyakan seputar hal tersebut, saya katakan
janganlah dari saya keterangannya nanti dikira saya membela diri, tanyakan saja
pada pasien yang ada di sana”, kata HM Natsir Pohan, seaya menjelaskan bahwa
dirinya terbuka terhadap siapa saja termasuk kepada wartawan.(Tim).