home
Home » » Parkir di Pasar Glugur Rantauprapat Terkesan Semberaut

Parkir di Pasar Glugur Rantauprapat Terkesan Semberaut

Rantauprapat, LT : Penggelolaan perparkiran merupakan bahagian dari perencanaan pembangunan fasilitas umum (fasum). Serta, kenyamanan dan jaminan keamanan kenderaan yang menjadi titipan juga menjadi faktor penting. Sehingga, pemilik kenderaan tidak khawatir dengan profesionalitasan penyedia jasa penitipan kenderaan tersebut. “Penyediaan fasilitas perparkiran merupakan bahagian dari perencanaan pembangunan fasilitas umum yang ada,” ujar Farid Wajdi Direktur Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (LAPK), Kamis (8/3) ketika dikonfirmasi mengenai fasum perparkiran kenderaan di komplek Pasar Glugur, Rantauprapat.Kata dia, sesuai rekonstruksi pasar tradisional yang identik kumuh menuju Pasar semi modern, layanan dan penyediaan jasa kenderaan menjadi hal mutlak untuk disediakan. Selain itu, bentuk layanan yang prima dalam pengelolaan perparkiran tersebut termasuk dalam hal ketersediaan fasilitas pelindung kenderaan dari terik matahari dan guyuran hujan. “Pun jika perencanaan pembangunan semula tidak tersedia lokasi perparkiran seharusnya kemudian disediakan,” tegasnya.
LAPK menilai, setiap kenderaan yang diparkir juga mesti mendapat bukti pembayaran resmi parkir kenderaan. Untuk memberikan jaminan kepada konsumen selaku pemilik kenderaan. Jika tidak, tambah Farid, dalam konteks hukum hal itu menjadi celah terjadinya indikasi pengelapan kutipan melalui retribusi perparkiran. Khususnya lagi, sebagai pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Mesti ada bukti pembayarannya. Baik berupa karcis maupun struk pembayaran. Jika tidak rawan terjadinya pengelapan dan kebocoran PAD,” paparnya.
Pasca pengoperasian pasar Glugur Rantauprapat, hasil pantauan di lapangan perparkiran kenderaan di komplek pasar tersebut terkesan masih semberaut. Bahkan, fasilitas pendukung yang ada masih jauh dari kesan kenyamanan dan keamanan. Berbagai tuntutan pengelolaan perparkiran disana diharapkan dapat dikelola secara professional terus mengemuka. Tujuannya, agar dapat memberikan kepastian keamanan penitipan berbagai kenderaan milik para konsumen. “Ya, pengelolaan parkirnya mesti professional,” ucap Jack Hutagalung, akrivis Komisi Nasional Pengawasan Aparatur Negara (Komnas Waspan).
Selain itu, sebagai bentuk layanan yang baik terhadap para konsumen parkir di komplek itu, seharusnya dibangun fasilitas yang memadai. Maka, syaratnya mesti dilakukan tender pengelolaan layanan parker untuk kenderaan yang ada. Serta, diatur tata letak lokasi parker menurut spesifikasi dan kategori kenderaan yang ada. “Untuk konsumen pasar mesti ditentukan letaknya. Sementara, untuk kenderaan milik pedagang dan angkutan material dagangan juga mesti ditata pada tempat-tempat yang dapat menciptakan kenyamanan pasar. Maka hal itu mesti dapat dirumuskan secara terkonseptual. Baik tentang alokasi areal parkir yang ideal, juga mekanisme perparkiran yang laik,” bebernya.
Uniknya, untuk penyediaan lokasi perparkiran yang ada, pihak Pengelola terpaksa merombak dan membongkar beberapa beton pembas jalan yang semula berfungsi sebagai taman, menjadi lokasi parkir. Namun, belum terlihat secara pasti apakah di lokasi tersebut nantinya bakal didirikan fasilitas yang memiliki atap untuk pelindung kenderaan milik konsumen. Selain itu, kutipan parkir terkesan bervariasi besarannya, tak kurang dari Rp 2000 perunit kenderaan roda dua.
Sementara itu, Plt Kadis Pasar Labuhanbatu Edi Sampurna Rambe didampingi Kamal Ilham Sekretaris Dispaskeb mengakui pengelolaan parkir di lokasi Pasar Glugur menjadi tanggung jawab pihaknya. “Ya, itu menjadi bahagian dari tanggungjawab Dispaskeb,” ujarnya.
Selain itu, untuk saat ini kata Edi perparkiran di lokasi itu diserahkan kepada pihak pemuda setempat (PS). Dan pihak Dispaskeb, ungkap Edi menerima setoran dari perparkiran itu. “Ada setoran ke Dispaskeb,” tambahnya. Tapi, dia tidak menjelaskan besaran hasil kutipan yang selanjutnya dipergunakan untuk pengelolaan Pasar Glugur.
Dia juga mengakui, untuk APBD Labuhanbatu Tahun Anggaran 2013 akan dialokasikan pembangunan fasilitas perparkiran yang lebih memadai dengan menyediakan lokasi yang memiliki atap pelindung. “TA 2013 itu akan diadakan,” tandasnya.(Zap)
Share this article :