RANTAUPRAPAT, LT : Bupati Labuhanbatu dr H Tigor Panusunan
Siregar SpPD melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid Buyung Rahimah
yang berlokasi di Jalan Adam Malik, Lingkungan Sumber Beji Terminal Padang
Bulan, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Rantau Utara – Rantauprapat, Minggu
(3/6-12).

Kemakmuran sebuah masjid,
katanya, ditandai dengan banyaknya jamaah melaksanakan sholat subuh pada pagi
hari. “Kalau masjid sudah banyak jamaahnya pada saat sholat subuh itu pertanda
bahwa masjid itu sudah makmur”, kata Tigor.
Pada bagian lain Tigor
mengatakan, Pemkab Labuhanbatu telah meluncurkan program Gemar Mengaji, yakni
Gerakan Magrib Mengaji yang artinya suatu gerakan mengaji (membaca Alqur’an)
dilakukan pada waktu menjelang dan sesudah sholat Magrib.
“Mari kita dukung dan kembangkan
gerakan ini, karena kegiatan mengaji pada waktu magrib sudah jarang kita dengar
saat ini”, ungkap Tigor.
Pada kesempatan itu Bupati Tigor
Pemkab Labuhanbatu telah meluncurkan program Gemar Mengaji, yakni Gerakan
Magrib Mengaji yang artinya suatu gerakan mengaji (membaca Alqur’an) dilakukan
pada waktu menjelang dan sesudah sholat Magrib.
“Mari kita dukung dan kembangkan
gerakan ini, karena kegiatan mengaji pada waktu magrib sudah jarang kita dengar
saat ini”, ungkap Tigor.
Pada kesempatan itu Bupati Tigor
Panusunan Siregar kembali berpesan kepada seluruh jamaah masjid di mana saja
agar jangan mengusir anak-anak karena bermain di masjid. “Biarkan mereka
bermain di masjid, jangan diusir cukup diingatkan, karena dunia anak-anak
adalah dunia bermain. Biarkan mereka bermain di masjid dari pada mereka bermain
di play station”, ujar Tigor. Sebelumnya ketua panitia pembangunan
Drs H Ridwan Hasibuan
menjelaskan, bahwa biaya pembangunan masjid Buyung Rahimah tersebut menelan
biaya sebesar Rp 1,450 milyar. Infaq keluarga Almarhum H Buyung Ahmad
Dalimunthe dan Hj Nalang Rahimah Harahap sebesar Rp 1,2 milyar termasuk tanah
dan pembangunan masjid. Kekurangan biaya diharapkan sumbangan dari para donatur
dan masyarakat sekitar sebesar Rp 250 juta.
Sementara ahli waris Alm Buyung
Ahmad Dalimunthe, Tiofansyah Dalimunthe menjelasakan, bahwa pada awalnya masjid
tersebut bernama Uswatun Hasanah yang saat ini kondisinya sudah perlu
ditingkatkan kapasitasnya. Berkaitan dengan itu, katanya, seluruh keluarga bersepakat
untuk menginfaqkan sebahagian harta milik Alm Buyung Ahmad Dalimunthe untuk
pembangunan masjid Buyung Rahimah tersebut.
Berkaitan dengan penukaran nama
dari Uswatun Hasanah menjadi Buyung Rahimah, Tiofansyah mengatakan, bahwa
keluarga berkeinginan agar nama kedua orang tua mereka diabadikan menjadi nama
masjid itu. “Atas persetujuan jamaah masjid dan masyarakat setempat nama
tersebut ditukar menjadi Buyung Rahimah”, jelasnya.
Pada acara peletakan batu
pertama pembangunan masjid Buyung Rahimah yang berukuran 20 x 20 meter dengan
luas tanah 800 m2 itu terkumpul biaya sebesar Rp 200 juta yang
berasal dari para tokoh masyarakat dan pengusaha serta undangan antara lainnya
antara lain dari H Tutur Parapat sebesar Rp 20 juta dan dari Pengusaha Pasada
sebesar Rp 50 juta.
Hadir pada acara itu antara lain
Wakil Bupati Suhari Pane, Asisten Administrasi Pemerintahan H Sarbaini, Kadis
Perhubungan Komunikasi dan Informatika Saiful, Sekwan H Fuad Siregar, Kaban
Kesbangpol Linmas Hasnul Basri, Kepala BKD Aswad Siregar, Kadis PPKAD Ahmad
Muflih dan Lurah Padang Bulan Syarif.(TM1).