RANTAUPRAPAT,(LT) Program
IUWASH (Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene) adalah program Air, Air
Limbah dan Kebersihan Perkotaan Indonesia yang berdurasi selama lima tahun yang
didanai oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat atau U.S. Agency
For International Development (USAID). IUWASH berupaya membantu Pemerintah
Indonesia meraih kemajuan untuk mencapai target Millenium Development Goals
melalui perluasan akses terhadap air bersih dan layanan air limbah yang aman.
Demikian
antara lain dijelaskan Zulkifli Kahar mewakili IUWASH Sumatera Utara pada acara
Pengenalan dan Sosialisasi Program Pengembangan Mekanisme Komunikasi Dua Arah
Antara Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu dengan Masyarakat, Kamis (20/2) yang berlangsung
di Ruang Rapat Terpadu Kantor Bappeda Labuhanbatu.
Menurut
Zulkifli Kahar, Latar belakang dari Program IUWASH ini adalah pengembangan
mekanisme dua arah antara Pemerintah Kabupaten/Kota dengan masyarakat yang merupakan
bentuk penerapan Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi
Publik.
Disamping
itu adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan dan pembangunan sector Air Bersih
dan Air Limbah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka IUWASH akan
mempasilitasi Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu untuk menerapkan Mekanisme Partisipasi
Masyarakat (Citizen Engagement Mechanism), yaitu, proses komunikasi dua arah
antara Pemerintah (melalui SKPD terkait air bersih dan air limbah dan PDAM) dan
kelompok masyarakat terkait peningkatan pelayanan air bersih dan air limbah.
Zulkifli
Kahar menegaskan, bahwa tujuan Pengenalan dan Sosialisasi ini adalah untuk
mendorong pengembangan dan pembangunan informasi air bersih dan sanitasi
dibidang komunikasi, sedangkan lembaga pengelola mekanisme partisipasi
masyarakat di Kabupaten Labuhanbatu adalah Bagian Humas Informasi dan Media
Komunikasi lainnya.
Bupati
Labuhanbatu diwakili Asisten Ekbang
& Kesos Faizal Amri Siregar, ST saat membuka Pengenalan dan Sosialisasi itu
sangat mengharapkan, agar program IUWASH ini benar-benar menyentuh keinginan masyarakat,
selain itu ia juga berharap agar seluruh SKPD menyampaikan informasi kerja atau
programnya, sehingga ada hubungan timbal balik agar pembangunan itu tepat
sasaran dan dapat dinikmati masyarakat.
Dikatakannya,
air bersih dan sanitasi adalah permasalahan bersama yang tidak hanya tanggung jawab
pemerintah saja, tetapi juga seluruh stakeholder (pemerintah pusat, provinsi,
kab/kota, masyarakat) yang segera harus dicari solusi untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Kita
boleh bangga, karena Kabupaten Labuhanbatu salah satu dari tiga Kabupaten di
Provinsi Sumatera menjadi Kabupaten/Kota yang tepilih untuk melaksanakan
program IUWASH. “Kita harapkan dengan adanya dukungan dari IUWASH ini layanan
air bersih dan sanitasi dapat meningkatkan akses pelayanan sehingga akan
meningkatkan derajat hidup masyarakat Labuhanbatu”, ujarnya.
Akhirnya Bupati melalui Asisten
Ekbang & Kesos berharap, agar para peserta sosialisasi benar-benar memahami
program pengembangan mekanisme komunikasi dua arah antara Pemerintah Kabupaten
Labuhanbatu dengan masyarakat khususnya dibidang keterbukaan informasi publik.
Sementara, Khalilul Khaliq dari
Skema Indonesia yang punya visi “Mewujudkan kehidupan masyarakat Indonesia yang
layak dan peduli terhadap lingkungan” ini dalam paparannya sekilas mengatakan
bahwa Indonesia saat ini adalah juara III sanitasi terburuk, kedepan kita
harapkan Indonesia bisa menjadi juara III terbaik.
Katanya, sampai tahun 2015 melalui
MDT (Millenium Development Target) ada delapan poin target yang harus
dilaksanakan yakni, Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, Mencapai pendidikan
dasar untuk semua, Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan,
Menurunkan angka kematian anak, Meningkatkan kesehatan ibu, Memerangi AIDS,
Malaria dan penyakit menular, Memastikan kelestarian lingkungan hidup dan
Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.
Kabag Humas Infokom Drs. Sugeng
atasnama Bupati Labuhanbatu saat menutup acara pengenalan dan sosialisasi itu mengatakan, kita harus dapat
mensyukuri karena dari tiga Kabupaten/Kota (Labuhanbatu, Langkat dan Tanjung
Balai) di Provinsi Sumatera Utara, Labuhanbatu terpilih sebagai pilot proyek
sanitasi air bersih untuk masyarakat.
Disamping
itu, sosialisasi yang dilaksanakan ini adalah untuk menyusun regulasi dua arah
antara Pemerintah dengan Masyarakat agar tercipta komunikasi yang baik dalam
bidang keterbukaan informasi publik di daerah Kabupaten Labuhanbatu, baik dari
pemerintah maupun dari masyarakat, jelas Sugeng.
Turut
hadir dalam acara tersebut antara lain, Direktur PDAM Tirta Bina Rantauprapat H
Amin Prasetyo, MM, Sekretaris Bappeda Labuhanbatu Drs.H. Muhammad Ridwan Rambe,
Kabag Perekonomian dan Kabag Hukum Setdakab Labuhanbatu.(LT).
Teks
Foto :
Asisten Ekbang & Kesos Setdakab Labuhanbatu saat diabadikan dengan para
peserta Pengenalan dan Sosialisasi Program Pengembangan Mekanisme Komunikasi
Dua Arah Antara Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu dengan Masyarakat, di Ruang
Rapat Terpadu Kantor Bappeda Labuhanbatu.