home
Home » » Diancam akan di bunuh, pelajar di perkosa tetangga hingga hamil Lima Bulan.

Diancam akan di bunuh, pelajar di perkosa tetangga hingga hamil Lima Bulan.



Rantauprapat - (LT)

Sebut saja Melati (16) warga dusun bangun rejo  Desa Pulo dogom kecamatan Kualuh hulu kabupaten Labura di dampingi ibunya I (60) melapor ke polres Labuhanbatu. Selasa (11/3). Pasalnya, putri sulungnya diperkosa tetangganya C (32) hingga hamil lima bulan.
Informasi yang dihimpun, melati diketahui hamil oleh ibu nya sejak bulan desember 2013 yang lalu. Saat itu melati yang  baru memasuki kehamilan dua bulan muntah-muntah. Karena penasaran, ibu melati pun bertanya. Awalnya, melati enggan berterus terang, namun karena desakan ibunya, akhirnya melati pun mengaku bahwa dirinya telah diperkosa oleh tetangnya C sebanyak dua kali.

Didalam pengakuannya,  melati mengaku di perkosa oleh pelaku di belakang rumahnya sejak lima bulan yang lalu. Saat itu melati sedang berada di belakang rumahnya hendak mengangkat jemuran. Nah, saat itu pelaku langsung mendatangi melati dan langsung membekap mulutnya dan diancam akan dibunuh jika tidak mau menuruti perkataan pelaku. Karena ketakutan, melati akhirnya pasrah dan melayani nafsu bejat pelaku. Usai di perkosa, melati mengaku diancam jika menceritakan kejadian pemerkosaan tersebut kepada orang lain.

Mendengar pengakuan tersebut, sontak ibu melati kaget dan langsung menemui pelaku dirumahnya untuk meminta pertanggung jawaban.

Saat di temui dirumahnya, pelaku pun mengakui perbuatannya dan akan mempertanggung jawabkan perbuatanya dengan catatan meminta tempo satu minggu. Karena percaya, akhirnya melati bersama ibunya pun langsung pulang kerumahnya.

Satu minggu kemudian, saat ibu melati mendatangi rumah pelaku untuk  menagih janji, ternyata pelaku telah melarikan diri,  bahkan istri dan satu orang anak pelaku juga di tinggalkan dirumahnya. Hingga akhirnya ibu melati mengadu ke kantor kepala desa setempat.

Didalam pengaduannya kepada kepala desa, ibu melati menceritakan bahwa pelaku tidak mau menepati janji. Atas pengaduan itu,  kepala desa langsung melakukan mediasi dengan orang tua pelaku. Dihadapan kepala desa dan ibu melati,  orang tua pelaku berjanji  kembali  akan menyuruh anaknya agar bertanggung jawab atas  perbuatannya. Karena percaya, ibu melati pun menyepakatinya. Namun, hingga bulan maret 2014 kesepakatan tersebut tidak juga di tepati oleh pelaku. Sehingga melati didampingi ibunya langsung membuat pengaduan ke polres Labuhanbatu.

"Sudah dua kali si C berjanji akan bertanggung jawab. Tapi, hingga saat ini si C selalu saja menghindar. Makanya kami melapor," ungkap ibu melati usai melapor.

ibu melati menambahkan, akibat hamil lima bulan, anaknya terpaksa putus sekolah.

" Anakku saat ini masih duduk di kelas II SMA di kualuh Hulu.  Sejak si C tidak mau bertanggang jawab,  anak ku tidak mau lagi sekolah. Makanya, kalau bisa di tangkap lah si C itu secepatnya. Agar dirasakan si C bagamana rasanya sakit yang kami rasakan ini," pintanya.

Sementara itu, kepala desa pulo dogom saat dikonfirmasi membenarkan bahwa orang tua korban pernah mengadu kepadanya.

" Kejadiannya pada bulan oktober 2013 yang lalu. Nah, pada bulan desember 2013 yang lalu, orang tua korban mengadu kepada saya. Saat itu, pelaku sudah melarikan diri hingga sekaran. Dan saat itu,  saya sudah beritahukan kepada orang tua pelaku agar berdamai. Namun, saya tidak tahu jika seperti ini ceritanya.  ternyata mereka belum berdamai dan membawa persoalan ini ke Jalur hukum" ungkapnya saat di hubungi melalui seluler.

Terpisah, Kasubag humas polres Labuhanbatu AKP MT.Aritonang saat dikonfirmasi membenarkan pengaduan tersebut.

" Benar, ada warga melapor karena anaknya diduga diperkosa. Saat ini, laporannya masih diproses," katanya. (ILC-86).
Share this article :