RANTAUPRAPAT, LT : Plt Sekdakab
Labuhanbatu H Ali Usman Harahap SH meminta para kepala kelurahan dan camat
khususnya di wilayah kecamatan Rantau Utara dan Rantau Selatan untuk lebih
proaktif dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat dan asri.
Hal
itu diungkapkan Ali Usman pada rapat persiapan penilaian Adipura di ruang data
dan karya kantor bupati, Rabu (29/2-12).
Diungkapkannya
juga, bahwa kondisi kota Rantauprapat saat ini pasca pemindahan Pasar Baru ke
Pasar Gelugur sedikit bersih, namun masih terdapat tumpukan sampah di berbagai
sudut kota, baik itu sampah dari pertokoan maupun rumah tangga.
Kesadaran
masyarakat kita, kata Ali Usman, perlu ditingkatkan dalam menjaga kebersihan
lingkungan ini, seperti membuang sampah pada tempatnya serta memisahkan jenis
sampah antara sampah organik dan unorganik.
“Para
Lurah dan Camat hendaknya dapat menghimbau masyarakat mulai saat ini akan
pentingnya penyediaan tong sampah organik dan unorganik di rumah masing-masing
agar proses pengolahan sampah lebih mudah dilakukan. Ke depan penanggulangan
sampah menjadi tanggung jawab penuh para lurah di wilayahnya amsing-masing”,
kata Ali Usman.
Ali
Usman juga meminta para kepala sekolah untuk dapat menciptakan lingkungan
sekolah yang bersih, sehat dan asri. Dari pantauan kami, katanya, sudah ada
sekolah yang mampu menciptakan sekolah seperti ini, namun masih ada juga
sekolah yang belum melaksanakan seperti apa yang kita harapkan.
Kepala
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Labuhanbatu Romiduk Sitompul SH mengatakan,
pihaknya sudah memantau ke sejumlah lokasi yang menjadi titik pantau Adipura,
yaitu perumahan, pasar, terminal, rumah sakit, perkantoran, taman kota, jalan
dan stasiun kereta api.
Dari
hasil pantauan itu, jelasnya, seluruhnya masih sangat memprihatinkan terutama
di jalan pusat kota seperti jalan Sudirman, Ahmad Dahlan dan Diponegoro serta
di Pasar Gelugur, Pasar Lama dan Pasar Baru.
Ditambahknnya,
bahwa penilaian Adipura tahun ini difokuskan pada tiga kriteria, yaitu green
issue, white issue dan brown issue. Brown issue terkait dengan pengelolaan sampah,
pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara. Green issue, antara
lain soal ruang terbuka hijau (hutan kota, taman kota, estetika kota, rencana
tata ruang kota). Adapun white issue meliputi pemerintah daerah dan masyarakat.
Menurut
Romiduk, piala yang diperlombakan itu hanyalah sebagai motivasi untuk
meningkatkan kebersihan lingkungan. Namun, hal yang terpenting adalah pemikiran
(mindset) masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Penilaian Adipura tahun ini berbeda dengan
tahun-tahun sebelumnya. Semula, penilaian hanya mencakup kebersihan dan
keteduhan. Tahun ini penilaian lebih kompleks, karena mencakup keseluruhan
unsur untuk menciptakan ‘eco city’ atau kota yang sehat, hijau, dan bersahabat
dengan lingkungan.(Zap)