RANTAUPRAPAT, LT : Makmurnya sebuah masjid tidak
ditandai dengan besar dan megahnyanya bangunan masjid tersebut, tetapi
makmurnya masjid ditandai dengan banyaknya jamaah melaksanakan sholat Subuh
pada pagi hari. Hal itu diungkapkan Bupati Labuhanbatu dr H Tigor Panusunan
Siregar SpPD ketika memberikan kata sambutan pada acara peletakan batu pertama
pembangunan Masjid Ihya Ulumuddin, Kelurahan Padang Bulan, Rantauprapat
(6/6-12) sore.

Berkaitan dengan itu, tambahnya,
Pemkab Labuhanbatu bekerja sama dengan Kementerian Agama dan BKPRMI telah
meluncurkan Program Magrib Mengaji tersebut. “Program ini telah dilakukan oleh
Pemkab Labuhanbatu sejak 1 tahun terakhir dengan memberikan Alqur’an beserta
tafsirnya di 100 masjid di Labuhanbatu pada saat Safari Ramadhan tahun lalu”,
kata Tigor.
Sementara itu Kakan Kemenag
Labuhanbatu yang diwakili oleh Kepala Urusan Agama Kecamatan Rantau Utara Drs H
Abdul Hamid Zahid dalam sambutannya melansir sebuah ayat Alqur’an Surat
Almukminun yang menyebutkan tanda-tanda seorang mukmin ada 5 yakni : 1. Apabila
disebut nama Allah bergetar hatinya, 2. Apabila dibacakan ayat Allah bertambah
keimanannya, 3. Mereka selalu bertawakkal kepada Allah, 4. Mereka yang
melaksanakan sholat secara terus menerus, 5. Menyisihkan sebahagian hartanya di
jalan Allah.
Hamid Zahid juga menjelaskan,
bahwa pada bulan ini, yakni bulan Rajab dalam hitungan bulan Islam
diperintahkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad untuk melaksanakan sholat.
Perintah itu, katanya, tidak terlepas dari tempat untuk kita melaksanakan
sholat itu.
Dalam ajaran Islam, kata Hamid
Zahid, masjid bukan hanya sebagai tempat beribadah sholat semata, tetapi juga
digunakan sebagai tempat bermusyawarah, meninggikan dan membesarkan agama
Islam. Oleh sebab itu, ungkapnya, sangatlah beruntung orang yang membangun
masjid, sebagaimana yang disampaikan Nabi Muhammad “Barang siapa membangun
rumah Allah (majid) di dunia, maka Allah akan membangunkan baginya istana di
syurga”, kata Abdul Hamid Zahid.
Ketua panitia pembangunan masjid
Syam Hasri menjelaskan, peletakan batu pertama masjid Ihya Ulumuddin itu
merupakan penambahan bangunan serta rehab berat bangunan lama yang memakan
biaya Rp 165 juta. Hasri mengatakan, biaya penambahan bangunan dan rehab berat
itu diupayakan dari infaq jamaah pengajian dan sumbangan donator.
Pada kesempatan itu Tigor
Panusunan Siregar secara pribadi menyumbang sebesar Rp 25 juta dan dari Bupati
Labuhanbatu sebesar Rp 50 juta.
Hadir pada acara itu Asisten
Administrasi Pemerintahan Drs H Sarbaini, para kepala SKPD, Camat Rantau Utara
Drs Taufiq Siregar dan para jamaah masjid Ihya Ulumuddin.(TM1).