Rantauprapat, Bangunan Psikiater yang telah selesai dikerjakan di
RSUD Rantauprapat sejak tiga bulan yang lalu. Hingga saat ini belum juga
diaktifkan oleh pihak rumah sakit.
Sementara
beberapa masyarakat yang tinggal diseputaran RSUD Rantauprapat, merasa
tidak begitu penting di bangun gedung Psikiater tersebut ,diantaranya
Landong siregar (30) dan Rusdi Nasution (35) menilai bangunan Psikiater
yang dibangun tersebut telah memboroskan anggaran dan jika di lihat
kondisi RSUD rantauprapat masih banyak yang perlu di perhatikan.
" Untuk apalah
bangunan itu didirikan, sementara tidak difungsikan. Inikan namanya
pemborosan anggaran. Lagian, bangunan itu belum layak di dirikan di
Rantauprapat ini. Sebab, saat ini masyarakat labuhanbatu lebih
membutuhkan Rumah sakit jiwa dibanding ruangan psikieater. Apa lagi, di
rantauprapat ini sudah banyak orang gila bekeliaran dari pada orang yang
mengalami ganguan kejwaan." ungkap Landong siregar.
Untuk itu,
lanjut Landong, agar kiranya pihak pemkab labuhanbatu melakukan
pengkajian ulang fungsi dan tujuan bangunan tersebut didirikan.
Menangapi
hal tersebut Dirut RSUD Rantauprapat Dr.Natsir Pohan ketika di
konfirmasi mnjelaskan ,Kami pihak RSUD
Rantauprapat sebelum mendirikan bangunan tersebut pasti sudah ada
perencanaan dan yang utama demi kepentingan dan kebutuhan masuarakat.
"
dibangun untuk menyikapi kebutuhan pelayanan pasien Psikiatri yang
menempati urutan kedua terbanyak kunjungan dipoliklinik RSUD
Rantauprapat ,akan segera di fungsikan jika fasilitas tempat tidur yang
sedang di persiapkan sudah selesai dan anggran dari BDB, demikian di
jelaskan pohan.
Teks Fhoto : salah seorang warga menunjuk ruangan Psikiater yang telah selesai dibangun namun belum juga diaktifkan.