RANTAUPRAPAT, LT : Pelaksanaan donor darah mewarnai kegiatan
peringatan hari Kartini ke-48 di Kabupaten Labuhanbatu yang dilaksanakan di
aula asrama haji Rantauprapat, Rabu (25/4-12).
Acara yang dirangkai dengan pencanangan bulan
bhakti Ikatan Bidan Indonesia, Keluarga Berencana dan Kesehatan (IBI-KB-Kes)
itu juga diisi dengan berbagai kegiatan seperti seminar kesehatan reproduksi
dan pelayanan KB oleh dr Christofel Lumban Tobing SpOG. Sementara pelayanan KB
dan Kesehatan dilaksanakan selama empat bulan yang dimulai bulan Maret – Juni
2012.
Bupati Labuhanbatu dr H Tigor Panusunan Siregar
SpPD dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekdakab H Ali Usman Harahap SH
mengatakan, yang sering luput dari perhatian kita adalah pelajaran dari ironi
kematian RA Kartini. Masih banyak yang lupa, bahkan tidak mengetahui bagaimana
beliau meninggal. Tokoh emansipasi wanita Indonesia dari Jepara itu wafat empat
hari setelah melahirkan putra pertamanya.
Kartini melahirkan pada saat usianya 25 tahun
yang merupakan usia sangat matang untuk menjadi seorang ibu. Namun, kata
Bupati, Kartini meninggal oleh karena lambatnya bantuan medis untuk
menghentikan pendarahan yang terjadi. Kejadian seperti ini masih sering terjadi
di berbagai pelosok negeri kita.
Bupati menambahkan, terjadinya kematian ibu
terkait dengan faktor penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Faktor
penyebab langsung masih didominasi oleh pendarahan, eklampsia dan infeksi.
Sedangkan factor tidak langsung karena masih banyaknya kasus 3 terlambat dan
terlalu, yang terkait dengan factor akses, social budaya, pendidikan dan
ekonomi.
Kasus 3 terlambat itu, kata Bupati, meliputi
terlambat mengenali tanda bahanya persalinan dan mengambil keputusan, terlambat
dirujuk dan terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan. Sedangkan 4 terlalu,
yaitu terlalu banyak anak, terlalu rapat jarak kelahiran, terlalu tua dan
terlalu muda saat melahirkan.
Ketua Tim Penggerak PKK dr Hj Fitra Laila TP
Siregar SpTHT dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Ketua II TP PKK Hj
Khairani Ali Usman Harahap mengatakan, saat ini ibu Kartini pasti akan bangga
melihat akum perempuan telah mendapat kesempatan yang sama dengan kaum
laki-laki dalam memperoleh pendidikan.
Banyak Kartini-Kartini yang muncul sampai saat
ini yang menunjukkan bahwa bangsa Indonesia benar-benar telah menyadari betapa
pentingnya peranan dan kemampuan perempuan dalam meningkatkan kehidupan
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
Hari ini, katanya, kita masih melihat tingginya
angka kematian ibu Indonesia yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun
2015 sesuai tujuan Millenium Develompment Goals (MDGs) diharapkan angka
kematian ibu dapat ditekan menjadi 102/100.000 kelahiran hidup.
Bila dibandingkan data survey demografi dan
kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 angka kematian bayi di Indonesia 34/1000
kelahiran hidup, maka angka kematian bayi di Kabupaten Labuhanbatu sudah
melebihi target MDGs.
Sementara itu Ketua Panitia Penyelenggara Hj
Rolbarian Nasution SKM mengatakan, tujuan dilaksanakannya acara itu adalah
untuk mengenang kisah perjuangan Kartini dalam memperjuangkan hak kaum
perempuan untuk memperoleh kesempatan yang sama dengan laki-laki di bidang
pendidikan, dan secara khusus mengenang penyebab kematian ibu Kartini.
Dikatakannya, bahwa acara itu dirangkai dengan
berbagai kegiatan baik sebelum pelaksanaan maupun saat pelaksaan upacara
seperti lomba pidato bagi penyuluh informasi kesehatan, pentas komedi genre dan
pelayanan KB dengan kontrasepsi pemasangan implant di kecamatan Bilah Hilir,
Pangkatan, Panai Hulu, BIlah Barat, Rantau Selatan dan Rantau Utara.
Dengan kegiatan ini, kata Rolbariah, diharapkan
akan meningkat partisipasi perempuan dalam pembangunan, meningkatnya akses dan
kualitas pelayanan KB dan kesehatan kepada sasaran, menurunkan angka kematian
ibu dan bayi dan meningkatnya pemakaian alat kontrasepsi MKJP dan hormonal.
Hadir pada acara itu Ketua DPRD Hj Ellya Rossa
Siregar SPd, unsur pimpinan daerah, para kepala SKPD, para camat, kepala
desa/lurah, kader Posyandu dan PPKBD, anggota IBI, Ormas, OKP, organisasi
perempuan, tokoh agama dan tokoh masyarakat.(Tim).