home
Home » » Tak Senang Anak Ditabok Saat "Ngelem" Mantan Napi Pembunuhan Tebas Leher Nelayan

Tak Senang Anak Ditabok Saat "Ngelem" Mantan Napi Pembunuhan Tebas Leher Nelayan

PANAI HILIR - Pernah dihukum 7 tahun penjara tampaknya tidak membuat jerah Sofyan alias Pian (50), penduduk Lingkungan VI, Sei Barombang, Panai Hilir, Labuhanbatu, yang merupakan mantan narapidana atas kasus pembunuhan pada tahun 2002 lalu. Pasalnya, ia kembali melakukan tindakan kekerasan yang nyaris menghilangkan nyawa seseorang.
Kali ini yang menjadi korban adalah Asril Syah,(54) alias Arcil, seorang nelayan yang tak lain adalah tetangganya sendiri.
Dengan menggunakan parang, Pian menebas leher dan membacok sejumlah bagian tubuh Arcil. Akibatnya, ayah dari tiga orang anak itu kritis di RSU Rantauprapat, karena mengalami luka serius disejumlah bagian tubuh.
Informasi yang dihimpun Labuhanbatu Terkini, peristiwa itu terjadi Pada Rabu (16/5) sore, sekitar pukul 15.00 wib. Kala itu korban sedang berada di tangkahan Si Jawa, Sei Barombang, Panai Hilir, Labuhanbatu.
"Di tangkahan itu korban sedang bergegas mempersiakan barang-barang  yang akan dibawa untuk melaut mencari ikan," ujar keponakan korban, Satan Pirang (34), penduduk Lorong VI, Sei Barombang, Panai Hilir, Labuhanbatu, Kamis (17/5) di RSU Rantauprapat.
Saat berada ditangkahan itu,   Arcil memerogoki Atan (12), dan segerombolan ABG lainnya sedang asyik menghirup lem kambing.
"Dimana, Atan yang merupakan anak putus sekolah itu adalah anak ketujuh Pian, pelaku pembacokan," terang Atan.
Menyaksikan kelakuan segerombolan ABG itu, Arcil kemudian menegur Atan dan teman-temannya. Dengan maksud agar mereka berhenti menghirup lem kambing dan membubarkan diri dari lokasi tangkahan tersebut.
Namun teguran nelayan itu malah disambut dengan makian oleh Atan dan teman-temannya.
Sontak, Arcil yang usianya jauh lebih tua itu menabok kepala Atan, anak baru gede itu.
"Mungkin korban emosi karena telah dimaki, makanya dia menabok kepala si Atan, anak pelaku pembacokan itu," ucap Satan.
Merasa tak senang telah ditabok, Atan kemudian bergegas pulang kerumahnya dan mengadukan kejadian itu kepada ayahnya Pian.
"Mungkin dirumahnya anak itu mengadu kepada ayahnya kalau dia telah dipukuli oleh korban," jelas Atan.
Mendapati pengaduan dari anaknya itu, dengan membawa sebilah parang, Pian langsung bergegas mendatangi Arcil ke lokasi tangkahan.
Berhasil menemukan Arcil di lokasi tangkahan, Pian langsung menyerang, leher nelayan itu ditebasnya dengan sebilah parang yang sengaja dibawanya dari rumah.
Merasa Tak sanggup melawan, korban yang telah terluka itu kemudian menyelamatkan diri dengan melompat dari tangkahan ke sungai.
"Kalau tidak melompat ke sungai, mungkin korban sudah tewas dibuat mantan narapidana itu," terang Satan.
Karena korban telah melompat ke sungai, Pian kemudian pergi meninggalkan tangkahan tersebut.
Sementara warga yang sempat menyaksikan kejadian itu langsung menyelamatkan Arcil yang telah terluka di dalam sungai.
"Kemudian korban langsung di bawa warga ke rumah sakit di Sei Barombang," kata Satan.
Karena luka dialaminya cukup serius, korban kemudian di rujuk ke RSU Rantauprapat.
Tim medis RSU Rantauprapat mencatat, korban mengalami luka robek sepanjang 10 cm dibagian leher sebelah kiri, luka robek di jari telunjuk tangan sebelah kiri dan luka robek di pergelangan tangan sebelah kiri.
Kapolsek Panai Hilir AKP S Nasution membenarkan peristiwa tersebut. Dikatakannya, pihaknya juga telah menangkap tersangka Sofyan alias Piyan atas tindakan kekerasan yang dilakukannya terhadap seorang nelayan itu.
"Tersangkanya sudah kita tangkap dan kasus ini masih kita proses," ujarnya, Kamis (17/5) melalui seluler.
Ia juga membenarkan, jika tersangka merupakan mantan narapidana atas kasus pembunuhan sekitar 10 tahun yang lalu.(NIKO)
Share this article :