home
Home » » Dinas Kesehatan Labuhanbatu Lakukan Pemetaan Bidan-Bidan Se-Kecamatan Bilah Hilir

Dinas Kesehatan Labuhanbatu Lakukan Pemetaan Bidan-Bidan Se-Kecamatan Bilah Hilir


RANTAUPRAPAT,(LT)
  Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu yang langsung dipimpin Kepala Dinasnya Hj Helifenida, SKM. M.Kes bekerjasama dengan Tim EMAS (Expanding Of Maternal And Neonatal Survival), Rabu (14/5)
melakukan Pemetaan Bidan-Bidan se-Kecamatan Bilah Hilir yang berlangsung dalam kegiatan Internalisasi Perjanjian Kerjasama Antar Penyediaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir di Balai Kelurahan Negeri Lama dengan nara sumber dr. Reonal Hutapea Kepala Puskesmas Meranti Kabupaten Asahan dan Muhammad Very dari District Team Leader USAID  EMAS  Labuhanbatu, yang bertujuan untuk menurunkan jumlah kematian ibu dan bayi baru lahir.

            Kadis Kesehatan Labuhanbatu Hj Helifenida, SKM. M.Kes dalam acara pemetaan bidan desa tersebut mengatakan, bahwa Indikator yang sangat sensitif untuk menilai apakah disebuah daerah itu derajat kesehatannya sudah baik atau belum ada tiga yang penting, pertama, umur harapan hidup untuk Kabupaten Labuhanbatu saat ini adalah umur 70,2 tahun, kedua, angka kematian ibu pada saat melahirkan dan angka kematian bayi, inilah tiga indikator yang sangat penting.
            Pada saat ini mungkin semua sudah membaca di media, bahwa Labuhanbatu penyumbang terbesar angka kematian ibu di Sumatera Utara, pada tahun 2012 kita menyumbang 33 angka kematian ibu dan Alhamdulillah pada tahun 2013 sudah dapat ditekan separohnya, yaitu 16 angka kematian ibu atau sekitar 51 persen, dengan angka tersebut bukan berarti tugas kita sudah selesai, karena 16 itu juga bukan angka yang rendah, ternyata setelah dibandingkan masih tinggi juga untuk Sumatera Utara, ini menjadi hal yang sangat penting buat kita, bahwa upaya yang kita lakukan belum optimal, jelas Helifenida.


            Helifenida menambahkan, sejak tahun 2012 s/d 2016 mendatang USAID EMAS turun ke Labuhanbatu untuk membantu kita menurunkan angka kematian ibu ini, sejalan dengan itu kita harus bersikap untuk memberikan pelayanan ibu bersalin, sehingga angka kematian ibu itu dapat berkurang. Disamping itu saya memberikan apresiasi yang cukup tinggi kepada Puskesmas Negerilama yang telah menurunkan angka kematian ibu sampai dengan 100 persen, namun kita jangan berbaggahati karena penurunan itu, yang penting kita harus dapat mendeteksi sejak kehamilan ibu sampai dengan melahirkan, untuk itu diharapkan para bidan dapat memahami hal ini, katanya mengingatkan.
            Sementara, Kepala Puskesmas Negeri Lama dr.Hj.Haryati dalam laporannya menjelaskan, bahwa pertemuan ini adalah untuk melakukan pemetaan keberadaan bidan-bidan, baik itu bidan dari pasilitas pemerintah ataupun bidan-bidan swasta, supaya kita bisa melihat bagaimana kekuatan kita dalam menurunkan kematian ibu dan bayi baru lahir, “bagi bidan-bidan yang tidak mau bekerjasama dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir maka izin prakteknya akan dipertimbangkan kembali sesuai apa yang diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Labuhanbatu”.
            Kepada Kadis Kesehatan dan Narasumber, dr.Hj. Haryati menjelaskan, di wilayah Kecamatan Bilah Hilir ini ada 2 Puskesmas yaitu Puskesmas Negeri Lama dan Puskesmas Tanjung Haloban, khusus Puskesmas Negeri Lama  luas wilayah kerjanya 2.496 km persegi dengan jumlah penduduk 33.822 jiwa, jumlah Desa ada 9, Bidan Desa ada 8 dan Bidan Swasta atau Perkebunan ada 31 orang, sedangkan sarana kesehatan yang ada diwilayah kita ada 2 Pustu, 7 Poskesdes, 3 Praktek Dokter Umum, 1 Praktek Dokter Gigi, 1 Unit Rawat Inap, 5 Balai Pengobatan dan 2 Ruang  Rumah Bersalin serta 2 Apotik dan 3 Toko Obat.
            Dr. Leonard Hutapea selaku narasumber mengatakan, bahwa pihak EMAS menilai Puskesmas Meranti Kabupaten Asahan dinilai sudah cukup baik, makanya kami diundang kesini sebagai narasumber atau untuk melakukan sering di Labuhanbatu dengan topik “Perjanjian Kerjasama”, sebelum kita membicarakan topik ini, perlu kami jelaskan bahwa EMAS itu tujuannya adalah untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir, kalau dilihat dari analisa bahwa kematian itu sebenarnya bisa dicegah, pencegahan itu banyak factor yang bisa kita lakukan, misalnya, keterlambatan, ketiadaan alat, ketidak beranian pelaku walaupun dia mampu dan kekompakan merupakan sebuah tim, inilah faktor banyaknya angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
            Sedangkan Muhammad Very yang juga sebagai narasumber dalam kegiatan ini  bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Kapus melakukan praktek langsung pemetaan para bidan-bidan yang hadir sebanyak 30 orang, baik itu bidan dengan fasilitas pemerintah maupun swasta yang disaksikan Kadis Kesehatan Labuhanbatu, Sekretaris Kecamatan, Kepala Kelurahan Negeri Lama dan Kapus Tanjung Haloban.
            Kepala Dinas Kesehatan terkait dengan kegiatan tersebut menyempatkan diri untuk meninjau keberadaan Puskesmas Negerilama dan Puskesmas Pangkatan, dalam peninjauan itu Helifenida beserta stafnya meninjau ruang demi ruangan di dua Puskesmas tersebut, baik dari segi kebersihan, fasilitas peralatan medis maupun penyediaan obat-obatan.
Teks Foto :
Kadis Kesehatan Labuhanbatu Hj Helifenida, SKM, M.Kes beserta stafnya saat meninjau fasilitas peralatan gigi di Puskesmas Negerilama Kecamatan Bilah Hilir.
Kadis Kesehatan Labuhanbatu Hj Helifenida, SKM, M.Kes saat memberikan arahannya pada acara Pemetaan Bidan-Bidan se-Kecamatan Bilah Hilir di Balai Kelurahan Negerilama.

 
Share this article :